KETAPANG, MENITNEWS.id – Menyikapi pemadaman listrik bergilir serta listrik yang kerap Byar Pet dalam beberapa waktu terakhir, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ketapang, Achmad Soleh meminta Perusahaan Listrik Negera (PLN) UP3 Ketapang untuk bertanggung jawab atas kerusakan barang-barang elektronik masyarat akibat hal tersebut.
“Karena dampak listrik kerap padam bahkan kemarin sehari bisa 5-6 kali padam sangat merugikan masyarakat, untuk itu PLN harus bersikap profesional dengan berani bertanggung jawab atas kerusakan barang elektronik milik masyarakat akibat listrik kerap padam ini,” tegasnya, Jumat (17/4/2020).
Soleh menilai, selama ini pemadaman yang terjadi selalu karena alasan yang sama misalkan karena mesin rusak, pemeliharaan mesin hingga karena jaringan terkena kawat layangan. Hal tersebut mestinya dapat dilakukan perencanaan yang matang jika kondisi seperti itu terjadi, terlebih PLN sudah bekerja puluhan tahun harusnya bisa profesional dalam menanggulangi persoalan ini.
“Kalau misal alasan mesin disambar petir mau diapakan, karena kita tidak tau kapan petir mau nyambar, kalau alasan kawat layangan kan bisa dilakukan perencanaan mengenai keamanaan jaringan atau lainnya atau kalau karena pemeliharaan mesin kan jadwalnya setiap tahun ada terus bagaimana menyiasatinya serta jika alasan mesin sering rusak PLN Ketapang harusnya bisa mengajukan mesin cadangan ke wilayah sehingga masyarakat tidak dirugikan bukan malah terkesan pasrah sehingga jalan keluarnya melakukan pemadaman,” ketusnya.
Untuk itu, Soleh menyarankan jika memang manager PLN UP3 Ketapang tidak mampu mengatasi persoalan kelistrikan di Ketapang alangkah baiknya berbesar hati untuk mengundurkan diri sebagai manager PLN.
“Kalau sering seperti ini, kami Komisi IV meminta Ketua DPRD Ketapang untuk memanggil direksi PLN UP3 Ketapang untuk menjawab persoalan sering padamnya listrik,” tutupnya. (tb)