KAYONG UTARA, MENITNEWS.id – Terkait adanya desakan masyarakat di Telok Melano, Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara mengenai pemberhentian sementara aktibitas bongkar muat tugboat yang membawa bauksit milik PT. Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) disaat wabah Covid-19 ini. Pihak perusahaan menegaskan akan terus melakukan bongkar muat.
Corporate Communications Manager PT. CMI, Liya mengaku kalau aktivitas bongkar muat yang dilakukan pihaknya baik sebelum dan sesudah pemuatan sudah sesuai dengan Standart Operatinv Procedure (SOP) yang ada.
“Seperti pihak agen pelayaran melaporkan rencana kedatangan kapal kepada beberapa instansi terkait dengan diawali karantina kapal, dilanjutkan dengan pihak karantina melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kapal, kemudian pihak karantina menerbitkan laporan bahwa kapal bebas dari kedaruratan kesehatan masyarakat dan atau faktor resikonya dan diberikan ijin lepas karantina,” katanya Selasa (7/4/2020) malam.
Selain itu, Liya mengaku juga dilakukan pengecekan dokumen keimigrasian, untuk kemudian pemuatan kapal oleh TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) dengan terlebih dahulu dilakukan beberapa prosedur untuk memastikan TBKM dalam keadaan sehat.
“Juga dilakukan pengecekan suhu badan TKBM sebelum dan sesudah naik kapal, TKBM menggunakan masker, penyemprotan Disinfektan pada badan serta Tugboat beserta crew juga dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala dan rutin,” akunya.
Untuk itu, terkait adanya harapan masyarakat mengenai pemberhentian bongkar muat tersebut, ia menegaskan pihaknya akan tetap melakukan bongkar muat.
“Tetap bongkar muat, karena semua prosesur sudah dijalankan dan kami juga serius mencegah Covid-19,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah Warga Telok Melano, Kecamatan Simpang Hilir merasa resah dengan aktivitas bongkar muat tugboat yang membawa bauksit milik PT. CMI.
Pasalnya, aktivitas bongkar muat yang melibatkan tenaga kerja setempat dikhawatirkan membawa Covid-19 lantaran kapal tugboat sebelumnya beraktivitas di kapal induk yang berada di daerah perairan Kayong Utara.
Satu diantara warga setempat, Abdul Rani berharap ditengah wabah Covid-19 diharapkan tidak ada dulu aktivitas bongkar muat terlebih bongkar muat dari kapal induk dari China.
Untuk itu, ia mendesak pihak terkait khususnya pemerintah daerah Kayong Utara untuk segera mengambil langkah cepat dalam melakukan tindakan penghentian sementara aktivitas bongkar muat ini karena dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kita minta pihak terkait maupun Pemda untuk stop dulu aktivitas bongkar muat agar tidak ada timbul gejolak ditengah masyarakat,” harapnya.
Ia menilai, jika harapan masyarakat tidak diindahkan maka kemungkinan akan ada aksi penolakak yang akan dilakukan warga sekitar. (tb)