PONTIANAK, MENITNEWS.id – Terkait adanya dua jemaah Sajadah Fajar yang mengikuti kegiatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang telah meninggal dunia.
Satu di antara jemaah, perempuan 69 tahun terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia Sabtu (21/3/2020).
Sedangkan satu jemaah lainnya, perempuan 68 tahun, mayatnya ditemukan ditemukan di rumahnya, Senin (6/4/2020). Dia diduga meninggal dunia sejak dua hari yang lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengaku, kesulitan melakukan tracing siapa saja jemaah yang ikut dalam kegiatan tersebut, lantaran ketua panitianya tidak mau memberikan data lengkap pada jemaah.
“Ini jadi masalah tersendiri, kita khawatirkan jika memang mereka ada tertular maka bisa menularkan kepada orang lain,” katanya, Senin malam.
Harisson menegaskan, jika tak juga menyerahkan daftar nama, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melaporkan hal ini ke kepolisian.
“Kalau ketuanya masih tidak mau menyerahkan data jemaah, kita akan laporkan ke polisi,” terangnya.
Selain itu, Harisson juga meminta kepada seluruh jemaah Sajadah Fajar yang digelar di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, untuk segera melapor ke Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten dan kota.
“Jangan takut melapor karena jika ada datanya akan kami akan lakukan rapid test,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berusia 68 tahun ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Johar, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (6/4/2020) malam.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menerangkan, perempuan tersebut tinggal sendiri dan diduga telah meninggal sejak dua hari yang lalu.
“Dia tinggal sendirian karena anaknya ada di Jakarta, kemungkinan sudah dua hari meninggal karena sudah tercium aroma tidak sedap,” kata Harisson kepada wartawan, Senin malam.
Harisson menerangkan, sesuai keterangan adik korban, bahwa korban mempunyai riwayat bersama-sama pasien 06 terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalbar, yang belakangan juga meninggal dunia di rumah sakit, Sabtu (21/3/2020) sekitar pukul 07.30 WIB, mengikuti acara sajadah fajar di Kapuas Hulu beberapa waktu lalu.
“Jenazah sudah dievakuasi oleh Dinkes Kota Pontianak kemudian dibawah ke RSUD Soedarso untuk penatalaksanaan jenazah,” katanya.
Kendati sama-sama jemaah Sajadah Fajar, penyebab kematiannya belum bisa dipastikan. Rapid Test tak mungkin dilakukan karena darah telah beku. Begitu pun pengambilan sampel spesimen tenggorokan.
“Namun, jenazahnya dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 malam hari ini juga,” tutupnya. (an)