Ikuti Pernyataan Gubernur Kalbar, PT BSM Keluarkan TKA Asal China yang Baru Datang

TKA Asal China yang Dipulangkan PT BSM, Jumat (27/3/2020) Setelah Sebelumnya Masuk ke Ketapang, Selasa (24/3/2020) lalu. Foto Istimewa

KETAPANG, MENITNEWS.id – Terkait keberadaan seorang Warga Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk ke PT BSM di Ketapang, Selasa (24/3/2020), saat ini Managemen perusahaan telah mengeluarkan TKA tersebut dari Ketapang, Jumat (27/3/2020).

Perwakilan pihak perusahaan, Hermawan mengaku pihaknya telah mengeluarkan satu TKA dari wilayah Kalbar pada Jumat (27/3), kebijakan diambil perusahaan mengikuti pernyataan Gubernur Kalbar serta Bupati Ketapang sebelumnya terkait persoalan TKA yang baru datang ditengah persoalan Covid-19.

“Tadi pagi sudah kita keluarkan dari Ketapang, dia meninggalkan Ketapang menggunakan pesawat citilink,” katanya, Jumat siang.

Hermawan, tindakan yang diambil pihak perusahaan diakuinya mengikuti sesuai statmen pak Gubernur Kalbar soal keberadaan TKA sehingga pihaknya memutuskan mengeluarkan TKA tersebut.

“Kita setuju dengan statmen pak Gubernur jadi ini tindakan yang perusahaan lakukan, TKA sudah dikeluarkan,” tegasnya.

Hermawan menjelaskan, secara legalitas TK tersebut telah memenuhi prosedur termasuk pemeriksaan kesehatan sebelum masuk dan memiliki Kitas yang masih berlaku.

“Namun karena kondisi seperti saat ini, kebijakan mengeluarkan TKA dan kami berkomitmen untuk tidak mendatangkan dan melarang TKA masuk sampai keadaan membaik,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Ketapang, Rudi Adriani mengaku bahwa dari sisi keimigrasian TKA yang masui tersebut telah sesuai prosedur.

Termasuk telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan sempat di karantina selama 14 hari dan dinyatakan sehat oleh otoritas setempat.

“Dari sisi keimigrasian yang bersangkutan tidak ada masalah, yang bersangkutan ada memegang Kitas yang berlaku hingga 16 Mei 2020,” jelasnya.

Namun, lantaran adanya imbauan pemerintah daerah terkait WNA yang diminta untuk tidak masuk disaat kondisi persoalan Covid-19 maka yang bersangkutan saat ini telah meninggalkan Kabupten Ketapang.

“Kita minta kesadaran perusahaan dan WNA untuk mengikuti imbauan tersebut,” tutupnya. (fi)

Berita Terkait