KETAPANG, MENITNEWS.id – Hingga saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Ketapang terus bertambah, saat ini terdapat 11 ODP dan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sedang dirawat di RSUD Agoesdjam Ketapang.
Kepala Dinas Kesehatan Ketapang yang juga merupakan juru bicara penanggulangan gugus tugas Covid-19 Ketapang, Rustami menjelaskan, hingga Minggu (22/3/2020) terdapat 13 ODP di Ketapang.
“Dua orang ODP sebelumnya yakni warga Tuan-Tuang, Benua Kayong saat ini telah sembuh setelah di karantina dikediamannya, sehingga jumlah ODP saat ini di Ketapang 11 orang,” katanya.
Rustami menjelaskan, saat ini terdapat tambahan 4 ODP yang diantaranya seorang laki-laki dari Kelurahan Sampit Kecamatan Delta Pawan yang tiba dari Jakarta dan mengalami batuk pilek dan diisolasi dirumah.
Kemudian seorang laki-laki dari Desa Segar Wangi Kecamatan Tumbang Titi yang melakukan perjalanan ke Bogor dan Kabupaten Sanggau dirawat di RSUD Agoesdjam lantaran mengalami batuk, pilek dan nyeri tenggorokan dan seorang Perempuan dari Desa Segar Wangi Kecamatan Tumbang Titi yang juga melakukan perjalanan ke Bogor dan Sanggau dirawat di RSUS Agoesdjam meskipun tidak ada gejala namun bersangkutan melakukan kontak erat dengan resiko tinggi.
Serta seorang perempuan dari Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan yang melakukan perjalanan ke Pontianak mengalami batuk pilek.
“Untuk dua ODP yang dirawat di rumah sakit hari ini akan dipulangkan untuk dilakukan karantina dirumahnya,” terangnya.
Rustami menambahkan, untuk satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang beras dari Kecamatan Delta Pawan diketahui sebelumnya melakukan perjalanan ke Bogor dan Kabupaten Sanggau.
“Saat ini warga PDP sudah di isolasi dan ditangani sesuai prosedur di RSUD Ageosdjam Ketapang, bahkan sampel cairan sudah diambil dan dikirim dan tinggal menunggu hasil uji laboratoriumnya,” terangnya.
Rustami meminta masyarakat untuk tidak panik namun selalu waspada dengan terus bergaya hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan dan selalu cuci tangan dengan sabun sebagai upaya pencegahan terhadap hal-hal tidak diinginkan.
“Dan tidak kalah penting mengurangi aktivitas diluar rumah terlebih dilokasi keramaian misalkan ke warung kopi atau tempat-tempat umum lainnya seseuai imbauan dari pemerintah,” mintanya. (yas)