KETAPANG, MENITNEWS.id – Mengantisipasi kelangkaan dan guna memastikan ketersedian bahan pokok menjelang bulan suci ramadhan,
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Ketapang melakukan sidak sekaligus pemantauan ke sejumlah agen dan toko serta hypermart Ketapang.
Kabid Perdagangan Disperindagkop, Uti Rustam Efendi mengaku sidak yang dilakukan pihaknya sebagai upaya pengawasan terhadap kebutuhan pokok menjelang bulan suci ramadhan dan hari raya idul fitri. Sidak dilakukan pada Selasa (17/3/2020).
“Hasil pengawasan belum ada kita temukan barang kadaluarsa atau penimbunan, namun kita akan lakukan sidak kembali sebagai upaya mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan,” kata Uti, Kamis (18/3/2020).
Uti mewarning agen-agen serta toko-toko untuk tidak melakukan penimbunan atau menjual barang kadaluarsa kepada masyarakat, dan jika kedapatan maka ia menegaskan tentu akan ada sanksi tegas terhadap pelakunya.
“Untuk ketersedian beras diperkirakan aman untuk dua bulan kedepan karena sejauh stok di bulog dan agen sembako sekitar 1.591,783 ton bahkandalam waktu dekat akan datang 281,177 ton beras,” terangnya.
Uti melanjutkan, untuk ketersedian gula pasir saat masih sekitar 45 ton sedangkan minyak
goreng curah stok tersedia 7,5 ton, minyak goreng kemasan 2.994 liter, minyak goreng dus 299 dus, telur ayam stok tersedia sekitar 15.200 butir.
“Hasil pemantauan ada kenaikan harga gula pasir, kenaikan diketahui langsung dari agen atau pabrik pengolahan di jawa yang mana penyebab kenaikan karena perkebunan tebu di pulau jawa infonya belum panen, namun meskipun demikian kami meminta masyarakat untuk tidak panik karena stok gula pasir di pasar, supermarker, mini market masih tersedia ,” tutupnya. (Ji)