Sempat Menghilang, Mandor PT HHK SJE Ditemukan Membusuk di Parit Kebun Perusahaan

Korban saat ditemukan di aliran parit di areal kebun PT HHK SJE. Foto istimewa

KETAPANG, MENITNEWS.id – Warga Kecamatan Manis Mata dihebohkan dengan penemuan mayat warga Kabupaten Lampung Tengah bernama Rifqi Wahyu Nur Hafidh (21) seorang Mandor Perawatan PT HHK Sungai Jelai Estate (SJE) di area kebun sawit Blok M13 AF07 PT HHK SJE di Dusun Batu Singkapan, Desa Batu Sedau Kecamatan Manis Mata Kabupaten Ketapang, Sabtu (15/2/2020).

Kapolres Ketapang AKBP RS Handoyo melalui Kapolsek Manis Mata IPTU Suhud Try Haryatmo membenarkan kejadian tersebut, ia mengaku pihaknya pertama kali mendapat informasi adanya penemuan mayat dari satu diantara manager di PT HHK SJE.

“Usai mendapat informasi, saya bersama tiga anggota langsung menuju kelokasi dan memintai keterangan para saksi,” ungkapnya, Minggu (16/2/2020).

Ia melanjutkan, dari keterangan saksi yakni Ridwan Widyanto (32), korban terakhir kali bersama dirinya pada Kamis (13/2/2020) sekitar pukul 17.30 wib. Saat itu korban mengantar saksi ke kantor PT HHK SJE Manis Mata menggunakan sepeda motor Verza bewarna merah milik saksi.

“Usai mengantar saksi, korban pulang menggunakan motor saksi. Sekitar pukul 21.30 WIB saksi pulang kerumahnya yang berdekatan dengan rumah korban, saat itu saksi tidak melihat korban lagi dan meminta karyawan lain untuk membantu mencari korban namun tidak ditemukan,” terangnya.

Sementara itu, saksi lainnya Kasmin (46) mengaku bahwa korban sempat singgah kewarung makan miliknya pada kamis malam sekitar pukul 18.00 hingga 22.00 WIB.

“Korban sempat memesan satu bungkus nasi sebelum akhirnya pulang dengan meminjam jas hujan pemilik warung untuk pulang,” jelasnya.

Lantaran tak kunjung pulang, akhirnya para karyawan melakukan pencarian menyusuri blok-blok kebun, hingga Sabtu (15/2/2020) sekitar pukul 11.30 WIB satu diantara karyawan bernama Aji menemukan kendaraan yang dipakai korban di area kebun Blok M.31 PT HHK SJE.

“Korban ditemukan sekitar 50 meter dari jarak ditemukannya kendaraan korban, kondisi korban saat tersangkut kayu di tepi aliran parit dan telah membusuk,” katanya.

Ia menambahkan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) disertai keterangan para saksi, korban diduga meninggal setelah terperosok saat melewati jembatan atau gorong-gorong yang saat kejadian sedang banjir ditambah arus sungai yang deras.

“Kemungkinan karena tidak melihat jalan korban terperosok dan jatuh dan terbawa arus sungai,” tutupnya. (eo)

Berita Terkait