Pencegahan Corona, Kesehatan Anak Buah Kapal Asal Tiongkok yang Masuk ke Ketapang Diperiksa

Koordinator Wilayah Kerja Ketapang, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak, Riri saat diwawancarai.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Untuk antisipasi menyebarnya virus corona, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak melakukan pengecekan kesehatan warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Ketapang.

Koordinator Wilayah Kerja Ketapang, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak, Riri mengaku, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dan antisipasi terhadap virus corona.

“Semua WNA yang bekerja sebagai ABK di kapal yang masuk sudah kita periksa, memang rata-rata kapal yang masuk dari China,” kata Riri, Kamis (30/1/2020).

Dari data yang ada, sedikitnya dalam bulan Januari 2020, ada 11 kapal yang rata-rata berasal dari China dan bergerak di bidang pertambangan seperti perusahaan Laman Mining dan perusahaan pertambangan lainnya.

Kapal ini masuk ke Laut Telok Melano dan Sungai Tulak dengan rata-rata ABK dalam satu kapal berkisar 20 hingga 25 orang.

“Sampai saat ini yang telah kita periksa dalam kondisi sehat. Kalau kapal yang masuk ke perairan Kendawangan yang melakukan pemeriksaan dari perwakilan diwilayah sana dan mereka juga sudah bergerak,” ucapnya.

Ia menambahkan, jika pada pemeriksaan biasanya pihaknya langsung bersama dengan pihak Imigrasi dan Bea Cukai untuk naik keatas kapal, kali ini pihaknya yang terlebih dahulu memeriksa kondisi diatas kapal guna memastikan kondisi telah steril tentunya menggunakan peralatan khusus dalam pengecekan termasuk menggunakan masker khusus dan pengukur suhu tubuh.

“Kapal-kapal dari luar ini setiap masuk wajib melapor dan kita periksa, untuk kondisi saat ini tentu SOP pemeriksaan berbeda karena kita juga minta data pada agen kapal mengenai apakah ada ABK yang sakit, jumlah ABK, serta surat keterangan sepuluh pelabuhan terakhir yang dikunjungi,” terangnya.

Bahkan, diakuinya untuk kondisi saat ini pihaknya melakukan pemeriksaan menggunakan peralatan yang berbeda seperti menggunakan masker N95, sarung tangan khusus, pengukur suhu badan serta telah menyiapkan peralatan evakuasi yang dapat digunakan jika ditemukan suspect corona.

“Kita juga sudah siapkan 17 alat pelindung diri (APD-red) jika memang diperlukan, dan ruangan isolasi infonya sudah ada disiapkan di RSUD Ageosdjam. Meskipun sampai saat ini belum ada ditemukan suspect corona kita terus melakukan berbagai upaya pencegahan termasuk sosialisasi bersama pihak terkait mengenai kesiapan penanganan yang akan digelar Jum’at (Besok-red),” tutupnya. (eo)

Berita Terkait